Sabtu, 01 September 2012

Mendidik Memang Tidak Boleh Mendadak


Judul:
Mendindik Tidak Mendadak
Penulis:
Enny Sulistiani
ISBN:
978-979-3838-39-7
Ukuran:
15 x 23 cm
Halaman:
xiv + 98
Terbit:
September 2012
Penerbit:
Khazanah Intelektual
Harga:
Rp. 35.000,-



Menjadi orangtua adalah salah satu anugerah dan nikmat dari Allah Swt. yang sepatutnya kita syukuri. Sangat menyenangkan menjadi orangtua yang selalu mau belajar dan terus belajar; belajar dari orangtua kita, belajar dari lingkungan kita, belajar dari pasangan hidup kita, bahkan belajar dari anak-anak kita.

Melalui buku ini, penulis hendak mengajak para orangtua untuk bersama-sama melejitkan prestasi anak, yang dimulai dengan meningkatkan prestasi diri sendiri, dengan menerapkan metode NLP (Neuro Linguistic Programming) dan EFT (Emotional Freedom Technique) yang aplikatif, mudah, dan memberikan hasil yang, insya Allah, luar biasa!

NLP adalah salah satu metode yang bisa membuat seseorang mampu memetakan proses dan memprogram fungsi neuro dalam pikirannya dengan menggunakan bahasa (linguistik), sehingga dapat mengubah realitas di luar dirinya (kehidupannya) lewat perubahan yang ada dalam pikirannya tersebut. Artinya, dengan Anda mengontrol pola bahasa yang d programkan ke dalam pikiran, Anda akan mendapatkan kenyataan bahwa ternyata Anda dan kehidupan Anda bisa berubah dan lebih berdaya karena terjadinya interaksi antara MIND (pikiran/internal) dan BODY (tubuh/eksternal)

Kini, telah semakin banyak orang yang mempelajari dan menikmati manfaat NLP untuk mendukung profesi mereka, apa pun profesinya. Karena, memang NLP dapat diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Bahkan, dengan mempelajari NLP, kita bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan semakin menyadari kekuasaan dan kebesaran-Nya.

Pada awalnya, NLP dikembangkan sebagai salah satu perangkat psycotherapeutic. Namun, kemudian NLP memperoleh kredibilitas sendiri ketika diaplikasikan ke berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi, olahraga, dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif.

NLP dipopulerkan dalam dunia bisnis oleh Anthony Robbins dengan nama Neuro Associative Conditioning (NAC). Terapi ini digunakan oleh tokoh-tokoh kelas dunia, seperti Andre Agassi, Putri Diana, Nelson Mandela, Ronald Reagan, dan Robert Kiyosaki.

Saat ini, sudah sangat banyak orang memanfaatkan NLP dalam berbagai aplikasi kehidupan. Presiden Amerika Barack Obama pun, entah disadari atau tidak, terlihat menggunakan pola komunikasi NLP saat memberi semangat, melakukan rapport (istilah dalam NLP, berarti pendekatan atau building trust), serta sebelum dan selama berpidato.

Untuk setiap orang, NLP bisa membantu mempermudah pencapaian kesuksesan dan kesehatan diri. Selain itu, seseorang yang melakukan NLP terprediksikan akan:
  • memiliki pengendalian diri yang lebih baik, lebih percaya diri,
  • mampu mengatur kondisi emosi sesuai keinginan,
  • melenyapkan emosi-emosi negatif, seperti fobia atau depresi,
  • menghancurkan keputusan-keputusan yang membatasi diri,
  • memahami bagaimana cara kerja pikiran sehingga mampu tampil dengan performa yang diinginkan,
  • memiliki kemampuan berkomunikasi yang jauh lebih baik,
  • lebih memiliki empati terhadap orang lain, dll.
Untuk pebisnis maupun pejabat, seperti manajer, bisa menggunakan NLP untuk mengembangkan hubungan dengan cepat di kantor, membangun kerja sama kelompok yang kuat, serta meningkatkan kemampuan bernegosiasi dan pemecahan masalah.

Untuk frontliner atau customer service, NLP akan membantu mereka dalam membangun hubungan dengan cepat, menggali dan memenuhi kebutuhan klien-klien, serta mengatasi keberatan atau komplain secara elegan.

Para politisi atau tokoh mayarakat atau tokoh agama dapat menggunakan NLP untuk memperbaiki kemampuan berbicara di depan publik, mendekatkan diri dengan orang lain, meningkatkan efektivitas lobi, dan sebagainya.

Bagi trainer, fasilitator, dan guru bisa menggunakan NLP untuk mendapatkan paradigma baru dalam pendidikan dan menjadi pelatihan yang efektif dalam menangani peserta, mampu membangkitkan semangat serta melibatkan murid atau peserta, dan mampu menemukan teknik pembelajaran yang lebih modern sesuai dengan cara kerja otak manusia.

Bagi olahragawan atau personal trainer, NLP bisa membantu mereka menguasai mental dan fisik untuk memicu kondisi puncak kapan pun mereka inginkan, meningkatkan fokus, mengembangkan keterampilan teknis yang lebih baik, dan menguasai kesehatan jiwa raga.

NLP bagi profesional medis, seperti dokter, bidan, dan perawat bisa dipakai untuk belajar teknik berkomunikasi yang lebih baik dengan pasien, mengetahui cara membantu pasien agar lebih nyaman, dan meningkatkan keberanian dalam menghadapi proses perawatan sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat dan menyenangkan.

Bagi mahasiswa dan pelajar, NLP akan membantu mereka menguasai teknik belajar yang lebih unggul, mempelajari metode mengingat yang lebih baik, menambah kepercayaan diri saat ujian, dan meningkatkan pergaulan.

Sebenarnya, fenomena NLP sudah sering kita alami, dilakukan dalam keseharian, bahkan sejak kita dilahirkan. Hanya saja, kita belum menyadarinya. Hal itulah yang kemudian diteliti oleh para ahli. Mereka menstrukturkan segala hal yang kita alami agar lebih mudah untuk diikuti, disadari proses terjadinya, dan bisa dilakukan kembali sehingga menghasilkan kesuksesan dan kesuksesan tersebut bisa dihasilkan berulang-ulang.

Sedangkan, EFT adalah serangkaian metode yang berorientasi pada sistem energi tubuh, untuk melepaskan individu dari gangguan emosional dan fisik.

Dalam buku ini, selain menguraikan materi dan dasar-dasar ilmu di baliknya, penulis juga menyertakan pengalaman-pengalaman penulis saat menangani beberapa kasus yang terkait.

Penulis mengajak kita mendampingi dan memberi keyakinan kepada anak-anak kita bahwa mereka adalah hamba Allah yang bisa dan selalu mampu untuk meraih kesuksesan, anak yang saleh/salehah, anak yang sehat, anak yang bahagia, anak yang hebat karena dihebatkan Allah Swt. Penulis mengajak orangtua membimbing anak-anak agar tahu caranya dan mau berusaha untuk meraih kesuksesan, serta selalu “dekat” dengan Allah Swt.

Penulis pun meyakinkan orangtua bahwa hal itu dapat dimulai dari diri orangtua dengan mau terus belajar dalam mendidik anak. Sebab, ilmu mendidik anak akan terus berkembang, dan Rasulullah Saw. pun berpesan agar orangtua mendidik anak sesuai zamannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar